Hari ini saya ingin menuliskan kegundahan yang saya alami beberapa bulan terakhir ini. Kamu tau kan maksud saya apa?
Yah, hai blog. Banyak hal yang telah berubah dalam dunia ini. Tapi, aku yakin kamu tidak akan pernah berubah. Sejauh ini saya masih percaya dengan dunia maya. Tapi, saya juga tidak bisa hilang begitu saja dari dunia nyata. Meskipun, dunia nyata kadang berubah-ubah.
Banyak hal tentunya yang bisa membentuk karakter kita. Pertemuan, konflik, musuh, persahabatan atau mungkin perpisahan. Banyak faktor.
Dan yang ingin saya bahas hari ini adalah karakter saya sendiri. Karakter apa?
01. Licik
Saya punya karakter yang aneh. Pernah tidak? kamu merasa harus menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Pura-pura tidak terjadi apa-apa. Membiarkan orang lain melihat masalah yang ia perbuat. Dan membiarkan orang lain merasa bersalah. Dan menjadi sosok yang berusaha bersimpati. Padahal, kita bisa saja mencegah terjadinya kesalahan itu. Saya menyebutnya sesuatu yang licik.
02. Pengambil Kesimpulan yang Buruk
Kadang kita membuat kesimpulan berdasarkan pola sikap yang kita amati. Namun, suatu waktu ternyata kesimpulan itu salah. Dan ternyata setelah kita paham. Pada dasarnya sifat manusia dan barisan angka adalah dua hal yang berbeda. Sifat manusia tidak memiliki pola. Kita hanya penduga. Sementara, sifat manusia sejatinya berubah-ubah. Itu mutlak.
03. Mudah Putus Asa
Saya pernah punya pengalaman pahit. Dan saya menghindari itu semua. Misalnya, saya mundur dari suatu tempat karena tidak cocok dengan atmosfer dan sifat orang-orang disana yang suka menceritai orang lain dari belakang. Saya mundur dengan alasan sulit mengatur waktu. Atau tempat yang satunya lagi, saya menghindar untuk mengerjakan tugas akhir karena mendengar banyak sekali kicauan miring tentang saya ditempat itu. Saya menghindar dengan alasan sibuk kerja. Nah, sekarang saya cuti kerja karena tertekan dengan proses. Namun, saya mengatakan karena ingin penelitian.
Apakah saya seburuk ini sekarang? Ayolah Alif kau semakin tua, harusnya kau punya sikap yang lebih dewasa. Namun, saya tetap percaya bahwa sikap kita sejatinya akan terus berubah.
04. Melihat dari Sisi Lain
Saya hanya ingin punya teman yang tidak akan pernah saya tinggalkan meskipun zaman terus berubah. Tuntutan hidup semakin bertambah. Saya berubah. atau Mereka berubah. Dan kami saling menerima satu sama lain.
05. Egois
Kau tau? Mereka akhirnya tau kalau saya adalah orang yang egois. Karna tidak ingin ditinggalkan oleh mereka. Sementara dalam hati kecil saya, saya pun bisa saja melakukan hal yang sama kalau ada diposisi seperti itu.
06. Teman yang baik
Saya akan menjadi teman yang baik, dengan menjadikanmu prioritas utama. Namun, kita bisa saling memaklumi kebutuhan satu sama lain. Namun, jika kau meminta lebih dari yang bisa saya berikan maka silahkan tinggalkan saya!
Ini mungkin sifat dasar manusia yang ada pada diri saya sekarang. Entahlah esok atau lusa. Tapi, jujur saya hanya ingin hidup dengan tenang hangat dan tidak neko-neko. itu saja. Masalahnya sekarang adalah kalian menghindar jauh dari saya bayangkan. Kita berubah bukan berarti kita punya masalah. Jadi tetaplah saling menjaga. tetaplah saling menerima.
Ini mungkin sifat dasar manusia yang ada pada diri saya sekarang. Entahlah esok atau lusa. Tapi, jujur saya hanya ingin hidup dengan tenang hangat dan tidak neko-neko. itu saja. Masalahnya sekarang adalah kalian menghindar jauh dari saya bayangkan. Kita berubah bukan berarti kita punya masalah. Jadi tetaplah saling menjaga. tetaplah saling menerima.