Kata Baper dan Peka. Sejauh ini saya merasa ini sama. Saya tidak
bisa menemukan hubungan sebab akibat antar keduanya. Artinya dua kata ini
adalah dua kata yang sama derajatnya.
Beberapa saat saya memosting mengenai alasan saya resign,
muncullah beberapa orang yang saya rasa membenci saya sejak awal.
Ada respon dari dalam dir saya. Ini mungkin yang disebut baper
atau dengan kata lain peka. Saya peka dengan sinyal-sinyal yang diciptakan oleh
orang lain terhadap saya. Tapi, saya bukan orang bodoh yang langsung
menggunakan fisik untuk menanggapi sinyal itu ataupun orang polos yang
membiarkan orang lain tetap seperti itu.
Saya tidak tahu banyak hal. Tapi, saya merasa semua yang saya
lakukan pasti akan ada akibatnya. Dan inilah yang saya tunggu. Saya tidak
menunggu sosok yang berusaha menghunus mata pedang ke tubuh saya dan
menyaksikan bagaimana saya berakhir.
Namun, saya menunggu sosok yang ada dipihak saya ketika hal itu
terjadi. Jika memang ada, kami akan melawannya bersama. Namun, jika tidak, saya
akan melawannya sendiri sampai saya dan dia tahu bagaimana cerita ini akan
berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar