Senin, 04 Juli 2016

Math On Movies :)

Pembaca setia. Halo :)
Kali ini saya akan bahas mengenai 3 film yang melibatkan sesuatu yang mungkin kalian tidak suka. Hahaha. Matematika. Mungkin, bagi sebagian orang Matematika itu tidak jelas dan itu alasan mereka tidak menyukai matematika. Tapi, Buat kalian yang suka film, mungkin dengan menonton 3 film ini, kalian akan mengubah persepsi kalian tentang Matematika.

01. Good Will Hunting
Film ini mengisahkan tentang seorang tukang bersih-bersih kampus yang diam-diam senang dengan Matematika. Bahkan, bisa dibilang lebih jago dari mahasiswa Matematika di kampus itu sendiri. 

Suatu hari, sang professor menemukan kasus yang di tulisnya dipapan terpecahkan. Dipecahkan oleh siapa? dia tak tahu. Makanya sang prof membuat sayembara *Barang siapa yang memecahkan kasus tersebut, kalo cewek dijadikan istri, kalo cowok dijadikan suami* eh, sorry. Yang jelas si professor mencari seseorang yang menyelesaikan kasus itu. 

Singkatnya, sang professor menemukan si pemecah kasus. Dia akan memberikan pekerjaan pada pemuda itu. Tapi, masalahnya si pemecah kasus adalah pemuda yang bisa dibilang *ugal-ugalan* Makanya, ia berinisiatif untuk memperbaiki "kondisi" si pemuda itu dulu. Lalu, mengirim sang pemuda ke pekerjaan itu. Tapi lagi, si pemuda memang susah diatur. Meskipun, ia memang orang yang jenius.

Quote : "...Look, you're my best friend, so don't take this the wrong way. In twenty years, if you're still livin' here, comin' over to my house to watch the Patriots games, still workin' construction, I'll f***in' kill you. That's not a threat. Now, that's a fact. I'll f***in' kill you..."

02. A Brilliant Young Mind
Film ini cukup menguras emosi. Hahaha. Ini mungkin bukan film yang mendapat banyak penghargaan tapi saya salut dengan film ini. Mengisahkan tentang kehidupan Nathan Ellis (Asa Butterfield) dari kecil hingga dewasa. Tapi, fokusnya adalah ketika ia ikut Olimpiade Matematika. 

Nathan Ellis bisa dibilang adalah pemuda yang *jago* Matematika, menurut keluarganya dan menurut dirinya sendiri *PeDe Bener*, Tapi, ada satu kekurangannya, yakni ia tidak mudah bergaul. Suatu waktu ayahnya meninggal, ia menyaksikannya sendiri *Drama King, baru 10 menit, nangis gua coy.* Akhirnya, tinggallah ia bersama sang ibu. Masalahnya, si Nathan gak begitu akrab sama sang ibu. Gak seakrab sama sang ayah.

Ibu tahu apa yang dimiliki dan tidak dimiliki Nathan. Akhirnya, sang ibu hanya mengirimnya ke seorang ahli Matematika. Menunjuk sang ahli sebagai pembimbing Nathan. Di bimbinglah ia sampai menuju olimpiade matematika. Tapi, Nathan sadar, bahwa ia memang yakin dirinya jenius hanya saja ada banyak orang diluar sana lebih jenius darinya. 

Quote : "Because i don't talk much, people think i don't have anything to say, or that I'm stupid. And that's not true, i have lots of things to say. I'm just afraid to say them."

03. A Beautiful Mind
Bagaimana kronologinya kenapa saya suka film ini, adalah sama seperti air di sungai. Mengalir apa adanya. Banyak orang berasumsi mengenai film ini tapi saya justru tidak mendapatkan apa yang mereka bicarakan ada di film ini. Malah, saya mendapatkan kejutan yang tidak pernah saya tahu sebelumnya. Film ini kembali memberi saya pelajaran sama seperti "A Brilliant Young Mind" bahwa diatas langit masih ada langit. 

Mengisahkan tentang penemu "Game Theory" yakni John Forbes Nash. Dia terus berusaha menemukan penemuan yang berarti untuk Matematika. Sampai akhirnya orang-orang disekitarnya mengetahui bahwa ia telah berada di dunia yang tidak nyata. Dalam artian, Nash berpikir bahwa beberapa orang yang berpengaruh dalam hidupnya adalah nyata. Tapi, sebenarnya tidak. Ia menderita Skizofrenia. Satu-satunya yang nyata dalam hidupnya tinggal sang istri. *Wah, apakah karena terlalu jago matematika yang membuatnya terlihat gila ?* Saya beranggapan justru karena Matematika ia menemukan banyak pengalaman yang tidak pernah dialami orang lain.

Quote : "Perhaps it is good to have a beautiful mind, but an even greater gift is to discover a beautiful heart."

Nah, Sekian postingan untuk kali ini. Semoga kalian merasakan apa yang saya rasakan. Walaupun, kalian tidak berpikir sama seperti apa yang saya pikirkan. *It's Not Quote* saya hanya membicarakan mengenai film ini. Saya suka semuanya. Rate 4.8/5 for all. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar