Minggu, 30 November 2014

Diskrit dan Kontinu T_^

Pemilihan Jurusan membuat saya mengerti mengapa dalam matematika seperti terdapat bahasan yang membahas laki-laki dan bahasan yang membahas perempuan.

Di jurusan ini pula saya belajar bahwasannya matematika itu semakin melunak walaupun tetap kompleks. 

Misalkan kamu mau menghitung jumlah jarimu dan kamu juga mau menghitung jumlah helai rambutmu. Atau kamu mau memilih berada dalam ruang tertutup atau berada pada ruang terbuka. Dari analogi tersebut kita telah menemukan maksud dari entri kali ini.


Apa itu?

Kamu bisa saja menghitung seluruh jarimu dengan sekilas karna sifatnya yang berhingga. Tetapi itu sulit untuk menghitung seluruh helai rambutmu karna sifatnya yang tak berhingga, bahkan setiap kau menghitungnya kesalahan perhitungan bisa saja terjadi.

Dialah Statistik (diskrit) dan Kalkulus (kontinu), Dua hal yang sangat berbeda, Statistik akan senantiasa menerjemahkan setiap data yang berhingga dan Kalkulus akan senantiasa memuat fungsi yang tak berhingga banyaknya solusi.

Seandainya Statistik dan Kalkulus diibaratkan sebagai kepribadian seseorang, maka ;

1. Statistik: Ramah, tenang, ia mampu mengolah emosi dengan baik, dan mudah menanggapi setiap masalah dengan solusi yang tepat, mudah percaya pada siapa pun tapi ia tahu bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang terabaikan.

2. Kalkulus: Sebaliknya bagi Kalkulus, dia adalah orang yang berambisi, agresif, mudah marah, tidak mudah percaya, sadar bahwa setiap apapun yang ia kerjakan selalu salah dimata orang lain, tapi yang paling penting bagi dirinya adalah bahwa setiap masalah yang dialaminya pasti memiliki jalan keluar walaupun dengan cara yang rumit, selain itu ia tidak akan melepas siapapun orang yang ia sayang. meskipun terkadang orang itu selalu di abaikan.

Hahaha... Kajian hati, Mentoring Jiwa *Alay*

Baik itu diskrit maupun kontinu mereka tetap bagian dari seonggok ilmu yang disebut MATEMATIKA.

Kadang ekspresi matematika membawa kita untuk senantiasa mencari tahu tentang hidup kita, sifat kita, watak kita dan siapa pribadi yang pantas bagi kita. Walaupun ia sulit didefinisikan dan sangat bertolak belakang bagi diri kita. 

~So,What Should I do now?~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar